Review Jurnal Seni Rupa dan Desain
Review:
Kartun Majalah Tempo adalah kartun editorial yaitu sebuahkarya visual yang hadir untuk memberikan opini atau kritikterhadap peristiwa sosial-politik. Pada penelitian ini ditunjukkanteks visual yang menghadirkan manusia dan teks verbal kartunyang menghadirkan tulisan-tulisan sebagai pendukung pesan yang disampaikan. Makna denotasinya adalah sebuah narasi figur-figurmanusia yang menjadi tanda untuk merepresentasikan peristiwa, dan dengan makna konotasi sebagai sebuah kartun kritik terhadappersoalan yang perlu mendapatkan perhatian dan perbaikan.(Nuriarta, I. W. (2019). Kajian Semiotika Kartun Majalah Tempo Tahun 2019. Prabangkara: Jurnal Seni Rupa dan Desain, 23(1), 11-15).
Poster Tugas Akhir atau Proyek Studi (TA/PS) mahasiswaJurusan Seni Rupa Unnes sebagian besar tidak menggunakankode secara tunggal. Jalinan kode yang digunakan minimal sebanyak dua kode dan selebihnya sangat bervariasi kode-kodeyang digunakan. Sebagian besar karya dalam menyampaikantanda-tanda lebih banyak menggunakan kode kebudayaan. Sebagian karya poster masih lemah untuk mencoba kode simbolikdengan cara berpikir schizophrenia dan kode semantik dengancara mengolah bahasa rupa (Haryanto, E. (2014). Decoding KaryaPoster Tugas Akhir 2000-2012 Mahasiswa Seni Rupa UNNES: Sebuah Identifikasi Kode dan Jalinan Kode. Imajinasi: JurnalSeni, 7(2), 107-114).
Tulisan ini mengkaji representasi taktik hidup Manusiadalam dua karya seni rupa kontemporer karya Putu Sutawijaya(2017) sebagai proses perjalanan kreatif seorang senimankontemporer melalui kilasan ide-ide budaya visualnya dalamkuratorial Betwixt and Between. Dalam dua karya seni rupakontemporer Putu Sutawijaya, ditemukan bahwa ia selalumemiliki konsistensi konsep dengan otoritas penuh dalam proses kreatifnya berdasarkan pengalamannya yang memungkinkan diauntuk memaksakan wacana dan sublimasi dalam seni rupakontemporer di Indonesia. Kemudian, mengikuti analisisstrukturalis Christopher Llyod (1993), ditemukan bahwa rasa keagenan Putu Sutawijaya selalu menerapkan sikap diam (konsepHindu tentang niharamkarah) dalam realitas manusia sehari-haridalam mempertahankan dan membentuk kehidupan yang harmonis. Pernyataan ini dapat dikenali seperti terwakili dalamSurvive 1, 2 dan Pohon Kehidupan (Albar, M. W. (2018). Analisis Semiotik Charles Sander Pierce Tentang TaktikKehidupan Manusia: Dua Karya Kontemporer Putu Sutawijaya. Lensa Budaya: Jurnal Ilmiah Ilmu-IlmuBudaya, 13(2)).
Analisis:
Dari ketiga jurnal di atas jika dianalisis menggunakansemiotika Charles Sander Peirce, maka akan menghasilkantemuan sebagai berikut: terdapat ikon, indeks dan simbol. Ikon menerangkan adanya persamaan atau kemiripan objek satudengan lainnya hal ini terdapat pada objek kartun pada jurnalyang pertama. Indeks menjelaskan bahwa sesuatu terjadi karenaadanya sebab dan akibat hal ini terdapat pada pembahasan jurnalyang kedua yakni mengenai kode pada poster mahasiswa, sedangkan simbol mengandung sebuah makna yang terkait darisebuah tanda yang mana hal ini terdapat pada karya-karya Putu Sutawijaya yang merepresentasikan taktik hidup manusia.
Komentar
Posting Komentar